Jumat, 05 April 2019

MAKALAH BOTANI TUMBUHAN DAN LINGKUNGAN


MAKALAH BOTANI
TUMBUHAN DAN LINGKUNGAN

 










Disusun Oleh:
1.    Monica Afriani   (1512220013)
2.    Seri Asmawati     (1512220020)
3.    Mona Desti Ersa (1522220040)


Dosen Pembimbing:
Riri Novita S, M.Si





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada prinsipnya ditinjau dari biologi, makhluk hidup dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu, hewan dan tumbuhan. Kedua kelompok ini sangat tergantung kepada faktor-faktor yang ada diluar dirinya baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia ini yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan faktor lainnya.
Semua atau setiap faktor  yang  mempengaruhi terhadap kehidupan dari suatu organisme dalam proses perkembangan disebut faktor lingkungan. Tumbuhan dan juga hewan dalam ekosistem membentuk bagian hidup atau komponen biotik, komponen  ini (jenis-jenisnya) akan bertoleransi terhadap kondisi lingkungan tertentu. Dalam  hal ini tidak ada organisasi hidup berada dalam keadaan yang berdiri sendiri, terus mempunyai kondisi-kondisi lingkungan yang menentukan kehidupannya.
Ekologi memberikan pemahaman saintifik yang dibutuhkan untuk membantu kita untuk melestarikan dan menjaga keberlangsungan kehidupan di bumi

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa saja faktor lingkungan pada tumbuhan?
2.      Apa saja habitat pada tumbuhan?
3.      Apa saja macam dan jenis adaptasi?
4.      Apa saja komponen ekosistem?
5.      Apa saja bioma terestial?

1.3  Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari makalah kami yaitu, kita dapat mengetahui apa saja faktor lingkungan yang berkaitan dengan tumbuhan, habitat tumbuhan, macam dan jenis adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, ekosistem, dan bioma terestial.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Lingkungan Dan Macam-Macam Faktor Lingkungan Yang Berkaitan Dengan Tumbuhan
Lingkungan (environment) adalah salah satu faktor penting dalam interaksi makhluk hidup dalam sistem ekologi. Lingkungan adalah suatu sistem yang kompleks yang terdiri dari sejumlah faktor lingkungan yang dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu
1.    Lingkungan abiotik, seperti tanah/lahan, cahaya matahari, suhu udara, air, nutrien, hara, dan mineral
2.    Lingkungan biotik yaitu makhluk hidup di sekitarnya.
Lingkungan adalah sistem kompleks yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dan merupakan ruang tiga dimensi, dimana makhluk hidupnya sendiri merupakan salah satu bagiannya. Lingkungan bersifat dinamis berubah setiap saat. Perubahan yang terjadi dari faktor lingkungan akan mempengaruhi makhluk hidup dan respon makhluk hidup terhadap faktor tersebut yang akan berbeda-beda menurut skala ruang dan waktu, serta kondisi makhluk hidup. 
Lingkungan merupakan kompleks dari berbagai faktor yang saling berinteraksi satu sama lainnya.Tidak saja antara antara biotik dan abiotik tetapi juga antara biotik itu sendiri dan antara abiotik dengan abiotik.Dengan demikian  secara operasional adalah sulit untuk memisahkan satu faktor terhadap lainnya tanpa mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.Meskipun demikian untuk memahami struktur dan fungsinyafaktor lingkungan ini secara abstrak kita bagi faktor lingkungan ini kedalam komponen-komponennya.
Pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan sangat erat hubungannya dengan aspek-aspek kimia dan fisik dari pada faktor-faktor dalam lingkungan seperti air, cahaya, tanah, angin, dan temperatur. Variasi dalam faktor-faktor tersebut dan faktor-faktor lingkungan lainnya dari suatu daerah ke daerah lain menyebabkan perbedaan antar lingkungan alamiah dan yang disertai pula perbedaan dalam jenis dan kompesisi tumbuhan maupum penyebaran tumbuhannya. Ekologi dapat dipandang dengan dua cara: seorang ahli dapat memperhatikan faktor-faktor ekologi serta pengaruhnya terhadap habitat, dan seorang ahli lain dapat memperhatikan habitat dalam arti kehdupan dan ciri-ciri tumbuhannya yang khas.
Faktor ekologi atau faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama:
1.        Faktor iklim, seperti misalnya presipitasi, temperatur udara, kelembapan udara, angin, cahaya
2.        Faktor tanah, seperti misalnya temperatur tanah, sifat-sifat kimia, dan fisik tanah
3.        Faktor biotik, yaitu hasil kegiatan tumbuhan sendiri, serta binatang dan manusia.
Kategori-kategori tersebut saling melengkapi. Banyaknya hujan mempengaruhi kandungan air dalam tanah, dan presipitasi bersama suhu mengubah sifat kimiawi dan sifat fisis tanah tersebut. Intensitas dan durasi cahaya ditentukan oleh iklim ataupun oleh faktor biotik, seperti naungan oleh tumbuhan lain. Tumbuhan tidak saja  dipengaruhi oleh satu faktor melainkan oleh sejumlah besar penyebab. Pengaruh kesemuanya itu harus diperpadukan  agar memperoleh suatu gambaran yang komprehensif (sangat luas atau lengkap) tentang tumbuhan dalam hubungannya dengan pengaruh-pengaruh ekstern (luar). Pengertian yang lebih jelas mengenai konsepsi hubungan ini dapat diperoleh bilamana kita bandingkan pengaruh yang langsung dan tidak langsung faktor-faktor tersebut terhadap lingkungan. Misalnya: hutan jati kita perbandingkan dengan hutan di lereng Gunung Pangrango. Beberapa macam tumbuhan merupakan ciri khas untuk masing-masing.
Faktor-faktor lingkungan ini bersifat kompleks, tidak bertindak sendiri-sendiri melainkan suatu kesatuan yang saling berinteraksi di antara sesamanya dan bekerja bersama secara serentak terhadap tumbuhan. Faktor-faktor tersebut bersifat dinamis dalam arti intensitas faktor-faktor tersebut berubah-ubah setiap waktu, dalam jam, hari dan musim.
Pengetahuan mengenai tumbuhan dan lingkungannya memberikan keuntungan untuk lebih mengerti tentang tumbuhan itu sendiri, dan menggunakan tumbuhan dan sumber-sumber alam, tanah, dan air secara lebih efektif.

2.2    Habitat Tumbuhan
Beberapa tumbuhan dapat tumbuh hampir di setiap tempat, sedangkan yang lainnya hanya dapat hidup pada keadaan tertentu saja. Lumut hati hanya dapat hidup di tempat yang lembab dan teduh. Umumnya lumut menyukai tempat yang lembab dan teduh, tetapi karena dapat hidup cukup lama tanpa air, maka ditemukan juga di tempat lain. Beberapa tumbuhan menyukai kondisi yang hangat, basah, sangat kering, atau dingin. Ada juga yang menyukai tempat yang terang dengan tanah berpasir, tetapi tanaman lain tumbuh lebih baik pada tanah liat.
Perubahan sedikit saja dari lingkungan, dapat mempengaruhi kehidupan tumbuhan. Lobang dangkal di tanah akan lebih dingin daripada tanah rata di sekelilingnya, karena udara dingin akan mengendap di tempat yang lebih rendah.
Semua tumbuhan yang tumbuh secara alamiah di daerah tertentu akan memerlukan jenis tanah dan cuaca yang sama, tapi ada kalanya kebutuhan itu sedikit berbeda. Setiap jenis menempati tempat yang khusus dalam masyarakatnya. Suatu tumbuhan mungin mempunyai akar pendek yang dapat memanfaatkan air dan makanan yang lain mempunyai akar yang dalam yang mengisap sumber air yang berbeda. Beberapa tumbuhan memerlukan banyak cahaya, sedangkan yang lainnya tumbuh baik dalam kondisi yang lebih gelap. Dua jenis yang kebutuhannya persis sama tidak dapat hidup bersama, dan akan bersaing secara langsung. Jenis yang lebh kuat biasanya akan mendesak dan menyisihkan jenis yang lain.
1.      Tumbuhan Gurun
Gurun bukan tempat yang mudah bagi tanaman untuk tumbuh. Pada beberapa bagian gurun itu, tanah nya terlalu bergaram, sehingga tidak ada yang dapat tumbuh. Sedang di bagian lain bukit-bukit pasir berpindah tidak memungkinkan tumbuhan menangcapkan akarnya. Banyak tempat digurun yang subur dan kaya akan mineral yang diperlukan tumbuh-tumbuhan, tetapi begitu kering dan kekurangan air.
Umumnya tumbuhan gurun harus mengumpulkan dan menyimpan sebanyak mungkin air bila hujan. Air ini harus mencukupi masa kering setelah hujan, yang dapat berlangsung lebih dari satu tahun. Caranya bermacam-macam. Sangat sedikit air hujan yang dapat menembus jauh kedalam tanah sehingga banyak tumbuhan yang berakar dangkal untuk menyerap sebanyak mungkin air tepat dibawah permukaan tanah. Banyak pula yang berdaun tebal dan berdaging untuk mencegah kehilangan air, atau ditutupi oleh rambut-rambut halus sebagai perlindungan terhadap angin kering. Contohnya kaktus yang menyimpan air dalam batangnya yang berdaging. “Daun” yang sebenarnya adalah duri yang mempunyai permukaan lebih kecil untuk penguapan, dan menjaga hewanyang merusak lapisan tahan air. Kaktus saguaro raksasa dapat tumbuh lebih dari 15 meter, menyimpan beratus-ratus persediaan air.
Banyak tumbuhan yang tak berdaging dapat hidup terus pada musim kering yang panjang dengan menyimpan makanan dan air dalam umbi, rhizoma atau akar yang mengembung. Perdu dan pohon biasanya berdaun kecil atau berduri agar tidak banyak kehilangan air,atau meluruhkan daun-daunnya pada masa kering. Kebanyakan pohon gurun.
Hanya dapat hidup didaerah-daerah yang mempunyai cadangan air dibawah tanah. Pohon-pohon itu mempunyai akar yang panjang sekali . akar pohon “mesquite” dapat mencapai kedalaman sampai 30 meter.
2.      Tumbuhan Daerah Dingin
Pada iklim dingin tumbuhan diperlambat. Bila suhu turun cukup rendah, aktivitas dapat berhenti. Tidak ada yang dapat hidup bila membeku. Musim dingin tidak memungkinkan tumbuhnya kebanyakan tumbuhan. Penyerapan air oleh akar jauh berkurang bila tanah membeku, tidak dapat menyerap sama sekali. Pohon meranggas mengatasi masalah “kekeringan karena dingin” dengan meluruhkan daunnya pada musim gugur. Pertumbuhan berhenti dan pada  musim hidup dari persediaan makanannya. Tumbuhan hijau lestari, yaitu yang daunnya selalu hijau diiklim dingin mempunyai daun khusus. Seringkali seperti jarum, menahan pembekuan dan kehilangan air sedikit sekali ketika transpirasi. Karena daunnya tidak berguguran dapat melakukan fotosintesis sepanjang tahun.
Tetapi suatu  waktu musim dingin sekali sehingga tidak ada pohon yang dapat tumbuh. Hal ini terjadi pada puncak gunung yang tinggi dan dekat di kutub. Didaerah pegunungan atau tundra (sekeliling samudra Arktik, dekat kutub utara) didalam tanah pun selamanya membeku. Ini disebut permafrost, yang tidak memungkinkan hidupnya tumbuhan berakar dalam. Semak dan kornifera yang kerdil, seperti pohon “willow” dan bertula kerdil, tumbuh dibawah lindungan batu besar atau bukit. Kebanyakan tumbuhan yang terdiri dari tumbuhan menerna bertahunan yang banyak diantaranya menghasilkan bunga berwarna indah dalam musim panas yang singkat. Umumnya yang sama sekali tahan dingin adalah lumut dan lumut hati. Tumbuhan ini dalam setahun berada 9 bulan dibawah salju, yang menutupi nya dari cahaya dan keganasan musim dingin. Tumbuhan ini dapat hidup dalam musim dingin yang panjang dan gelap dengan makanan yang disimpan dalam batang atau akarnya. Banyak juga yang tumbuh berupa bantalan tebal, ini mebantu menghangatkan dan melindungi terhadap angin kencang. Yang lainnya mempunyai daun dan bunga berwarna gelap untuk menyerap panas. Diantaranya dapat “membakar” simpanan pasti untuk menghasilkan panas.
Tumbuhan daerah dingin juga disesuaikan dengan keadaan kering dan mempunyai daun yang tahan terhadap kehilangan air. Semua anggota suku “primrose” mempunyai selaput lilin pada daunnya. “alpenrose” mempunyai sisik pada permukaan bawah daunnya. Cara lain untuk mengurangi kehilangan air terlihat pada bunga “edelweiss”. Daun bunga nya ditutupi dengan rambut panjang seperti wol.


2.3              Macam Dan Jenis Adaptasi Untuk Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan.
Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.
Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi
1.      Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian perubahan bentuk tubuh sebagai akibat dari perubahan lingkungan. Sebagai contoh dapat dilihat pada tumbuhan gurun atau setengah gurun yang mempunyai bentuk perakaran yang dalam yang memungkinkan pengambilan cadangan air di bawah tanah, dan pada rumpun rumpun yang terancam rapar di daerah-daerah serengah kering, yang membantu menahan air bila ada dari sumber-sumber dalam udara (misalnya embun). Sifat morfologi selain yang dianggap menyokong kemampuan hidup tanaman di iklim kering misalnya terdapat rambut pada daun, berputarnya daun, penyimpanan air dalam umbi dan akar .
2.      Adaptasi Anatomis
Sebagai contoh suatu tanaman rumput yang memiliki anatomi daun yang spesifik,dapat mengikat CO2.Stomata tanaman CAM menutup di siang hari untuk    mengurangi kehilangan air.
3.      Adaptasi Biokimia
Adaptasi biokimia bertujuan untuk melindungi sel-sel dan jaringan dari kerusakan dan kematian selama keadaan kering yang berat.Contohnya biji-biji tanaman dari spesies ephemeral mendukung (mengandung cukup air) untuk perkecambahannya.



2.4    Ekositem
Ekosistem adalah satauan yang berdiri sendiri yang tersusun atas makhluk hidup dan lngkungan tidak hidupnya. Sebuah ekosistem bisa sekecil kolam kecil di ngarai yang kering atau seluas samudera. Tumbuhan sebagai faktor biotik sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (abiotik). Parameter lingkungan yang diukur sebagai variabel pendukung  dalam  suatu kajian adalah keadaan lahan atau tanah yang meliputi bahan organik tanah, pH tanah, dan lain-lain.
1.      Komponen Ekosistem
Komponen biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Komponen biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan.
Komponen abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.
1.        Suhu
      
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem  karena suhu  merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
2.        Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.

3.        Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
4.        Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
5.        Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
6.        Angin
Angin akan meningkatkan hilangnya air dan panas dari suatu organisme. Angin berperan dalam menentukan kelembapan, selain itu angin juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
7.        Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja
Tumbuhan sebagai faktor biotik sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (abiotik). Parameter lingkungan yang diukur sebagai variabel pendukung  dalam  suatu kajian adalah keadaan lahan atau tanah yang meliputi bahan organik tanah, ph tanah, dan kelengseran tanah dan lain-lain.

2.5    Bioma Terestrial
Distribusi geografik dari bioma utama di bumi ini berhubungan dengan iklim utama seperti temperatur, curah hujan dan fluktasi musim di area tersebut. Pola iklim utama bumi ini sebagai akibat dari interaksi berbagai faktor, diantaranya sudut datang sinar matahari, kemiringan akss bumi, pergerakan masa udara, dan variasi topografi. Bioma dapat dipetakan berdasarkan klimatograf. Overlaping dari bioma mengindikasikan adanya variasi dari pola musim, seperti curah hujan dan rentang suhu. Berbagai macam biosfer diuraikan berikut ini.
1.    Hutan Tropis
Hutan ini dijumpai di dekat ekuator dengan variasi suhu 25o C. Jika curah hujan melimpah maka terjadilah hutan hujan tropis yang didomnasi oleh tumbuhan tinggi yang tumbuh rapat. Dengan demikian, hanya sedikit cahaya yang sampai ke dasar hutan, sebagian besar tumbuhan selalu hijau, cabang-cabang pohon ditumbuhi liana, akar-akarnya tidak sampai ke tanah. Tumbuhan tersebut tidak mengambil makanan dari inangnya. Sebagian besar anggrek dan bromelina adalah epifit. Tanah biasanya gersang dan tipis dikarenakan tingginya temperatur dan curah hujan sehingga menyebabkan dekomposisi secara cepat dan perputaran nutrisi untuk kembali ke tumbuhan juga cepat.
2.    Savana Padang pasir dijumpai di area dengan curah hujan kurang dari 25 cm/tahun. Temperatur mungkin panas atau dngi, tergantung lokasinya
Savana merupakan padang rumput di daerah tropik dan subtropik dengan curah hujan 25-27 cm/tahun. Biasanya savana memiliki tiga musim yang sangat mencolok perbedaannya, yaitu dingin dan kering, panas dan kering, serta hangat dan basah.
3.    Padang Pasir (Desrt)
Oleh karena kekeringan luar biasa di padang pasir, tumbuhan yang bisa tumbuh adalah sebangsa kaktus yang mampu menyimpan air dalam jangka waktu panjang. Tumbuhan berbiji dapat dijumpai saat setelah terjadinya hujan lebat yang langka.
4.    Padang Rumput
Padang rumput in dijumpai di daerah dingin dengan curah hujan 50 mm/tahun. Kebakaran merupakan penghalang tumbuhnya tmbuhan tinggi didaerah ini. Berkat batang sawah tanah (rhizoma), rumput tidak rusak oleh api yang menghancurkan sebagian besar pohon-pohon dan semak.
5.    Hutan Temperate
Hutan ini terdapat di suatu area dengan kelembapan yang cukup sehingga memungkinkan tumbuhnya tumbuhan tinggi, di samping semak dan herba juga dapat dijumpai disini. Hutan temperate memiliki curah hujan lebi dari 100 cm/tahun. Musim dingin yang sangat dingin selalu bergantian dengan musim panas yang sangat panas.
6.    Taiga
Taiga merupakan hutan conifer yang ditandai dengan musim dingin yang sangat tajam dan musim panas yang pendek. Tanahnya tipis dan bersifat asam. Pertumbuhan conifer sangat rapat sehingga tidak memungkinkan tumbuhnya tumbuhan lain di permukaan tanah.
7.    Tundra
Tundra dijumpai dekat kutub utara dengan ciri temperatur dan curah hujan sangat rendah. Tumbuhan yang mampu tumbuh adalah lichenes serta lumut, juga dijumpai rumput-rumputan dan tumbuhan semusim.


BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Lingkungan adalah suatu sistem yang kompleks yang terdiri dari sejumlah faktor lingkungan yang dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu lingkungan abiotik, seperti tanah atau lahan, cahaya matahari, suhu udara, air, nutrien, hara, dan mineral. Sedangkan lingkungan biotik yaitu makhluk hidup di sekitarnya. Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, untuk dapat tetap hidup dengan baik. Jenis-jenis dan macam-macam adaptasi yaitu adaptasi morfologi, adaptasi anatomis, dan adaptasi biokimia.




















DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2007. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga. Hal. 103.

Nugroho, L. Hartanto dan Isserp Sumardi. 2004. Biologi Dasar. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal 136-138.

Rutland,  jonathan. 1976.  Plant  Kingdom. Jakarta : PT. Widyadara. Hal 38-43.

Wijana, Nyoman. 2014. Biologi Dan Lingkungan. Yogyakarta: Plantaxia. Hal 2.

Woodward, John dan Jen Green. 2010. Ekologi. Bandung: Pakar Raya. Hal 28.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar