MAKALAH BOTANI
TUMBUHAN
DAN LINGKUNGAN
Disusun Oleh:
1.
Monica
Afriani (1512220013)
2.
Seri
Asmawati (1512220020)
3.
Mona
Desti Ersa (1522220040)
Riri Novita S, M.Si
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada prinsipnya ditinjau dari
biologi, makhluk hidup dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu, hewan dan
tumbuhan. Kedua kelompok ini sangat tergantung kepada faktor-faktor yang ada
diluar dirinya baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain
tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia ini yang dapat berdiri sendiri tanpa
bergantung dengan faktor lainnya.
Semua atau setiap faktor yang mempengaruhi
terhadap kehidupan dari suatu organisme dalam proses perkembangan disebut
faktor lingkungan. Tumbuhan dan juga hewan dalam ekosistem membentuk bagian
hidup atau komponen biotik, komponen ini
(jenis-jenisnya) akan bertoleransi terhadap kondisi lingkungan tertentu. Dalam hal ini tidak ada organisasi hidup berada
dalam keadaan yang berdiri sendiri, terus mempunyai kondisi-kondisi lingkungan
yang menentukan kehidupannya.
Ekologi
memberikan pemahaman saintifik yang dibutuhkan untuk membantu kita untuk melestarikan
dan menjaga keberlangsungan kehidupan di bumi
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa saja faktor lingkungan pada
tumbuhan?
2.
Apa saja habitat pada tumbuhan?
3.
Apa saja macam dan jenis adaptasi?
4.
Apa saja komponen ekosistem?
5.
Apa saja bioma terestial?
1.3 Tujuan Masalah
Adapun
tujuan dari makalah kami yaitu, kita dapat mengetahui apa saja faktor
lingkungan yang berkaitan dengan tumbuhan, habitat tumbuhan, macam dan jenis
adaptasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, ekosistem, dan bioma terestial.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Lingkungan Dan
Macam-Macam Faktor Lingkungan Yang Berkaitan Dengan Tumbuhan
Lingkungan (environment) adalah salah
satu faktor penting dalam interaksi makhluk hidup dalam sistem
ekologi. Lingkungan adalah suatu sistem yang kompleks yang terdiri dari sejumlah
faktor lingkungan yang dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu
1.
Lingkungan
abiotik, seperti tanah/lahan, cahaya matahari, suhu udara, air, nutrien, hara,
dan mineral
2.
Lingkungan biotik yaitu makhluk hidup
di sekitarnya.
Lingkungan adalah sistem kompleks yang dapat berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dan merupakan ruang tiga
dimensi, dimana makhluk hidupnya sendiri merupakan salah satu
bagiannya. Lingkungan bersifat dinamis berubah setiap saat. Perubahan yang
terjadi dari faktor lingkungan akan mempengaruhi makhluk hidup dan respon
makhluk hidup terhadap faktor tersebut yang akan berbeda-beda menurut skala
ruang dan waktu,
serta kondisi
makhluk hidup.
Lingkungan
merupakan kompleks dari berbagai faktor yang saling berinteraksi satu sama
lainnya.Tidak saja antara antara biotik dan abiotik tetapi juga antara biotik
itu sendiri dan antara abiotik dengan abiotik.Dengan demikian secara
operasional adalah sulit untuk memisahkan satu faktor terhadap lainnya tanpa
mempengaruhi kondisi secara keseluruhan.Meskipun demikian untuk memahami
struktur dan fungsinyafaktor lingkungan ini secara abstrak kita bagi faktor
lingkungan ini kedalam komponen-komponennya.
Pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan
sangat erat hubungannya dengan aspek-aspek kimia dan fisik dari pada
faktor-faktor dalam lingkungan seperti air, cahaya, tanah, angin, dan
temperatur. Variasi dalam faktor-faktor tersebut dan faktor-faktor lingkungan
lainnya dari suatu daerah ke daerah lain menyebabkan perbedaan antar lingkungan
alamiah dan yang disertai pula perbedaan dalam jenis dan kompesisi tumbuhan
maupum penyebaran tumbuhannya. Ekologi dapat dipandang dengan dua cara: seorang
ahli dapat memperhatikan faktor-faktor ekologi serta pengaruhnya terhadap
habitat, dan seorang ahli lain dapat memperhatikan habitat dalam arti kehdupan
dan ciri-ciri tumbuhannya yang khas.
Faktor ekologi atau faktor
lingkungan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama:
1.
Faktor
iklim, seperti misalnya presipitasi, temperatur udara, kelembapan udara, angin,
cahaya
2.
Faktor
tanah, seperti misalnya temperatur tanah, sifat-sifat kimia, dan fisik tanah
3.
Faktor
biotik, yaitu hasil kegiatan tumbuhan sendiri, serta binatang dan manusia.
Kategori-kategori tersebut saling
melengkapi. Banyaknya hujan mempengaruhi kandungan air dalam tanah, dan
presipitasi bersama suhu mengubah sifat kimiawi dan sifat fisis tanah tersebut.
Intensitas dan durasi cahaya ditentukan oleh iklim ataupun oleh faktor biotik,
seperti naungan oleh tumbuhan lain. Tumbuhan tidak saja dipengaruhi oleh satu faktor melainkan oleh
sejumlah besar penyebab. Pengaruh kesemuanya itu harus diperpadukan agar memperoleh suatu gambaran yang
komprehensif (sangat luas atau lengkap) tentang tumbuhan dalam hubungannya
dengan pengaruh-pengaruh ekstern (luar). Pengertian yang lebih jelas mengenai
konsepsi hubungan ini dapat diperoleh bilamana kita bandingkan pengaruh yang
langsung dan tidak langsung faktor-faktor tersebut terhadap lingkungan.
Misalnya: hutan jati kita perbandingkan dengan hutan di lereng Gunung
Pangrango. Beberapa macam tumbuhan merupakan ciri khas untuk masing-masing.
Faktor-faktor lingkungan ini
bersifat kompleks, tidak bertindak sendiri-sendiri melainkan suatu kesatuan
yang saling berinteraksi di antara sesamanya dan bekerja bersama secara
serentak terhadap tumbuhan. Faktor-faktor tersebut bersifat dinamis dalam arti
intensitas faktor-faktor tersebut berubah-ubah setiap waktu, dalam jam, hari
dan musim.
Pengetahuan mengenai tumbuhan dan
lingkungannya memberikan keuntungan untuk lebih mengerti tentang tumbuhan itu
sendiri, dan menggunakan tumbuhan dan sumber-sumber alam, tanah, dan air secara
lebih efektif.
2.2 Habitat
Tumbuhan
Beberapa
tumbuhan dapat tumbuh hampir di setiap tempat, sedangkan yang lainnya hanya
dapat hidup pada keadaan tertentu saja. Lumut hati hanya dapat hidup di tempat
yang lembab dan teduh. Umumnya lumut menyukai tempat yang lembab dan teduh,
tetapi karena dapat hidup cukup lama tanpa air, maka ditemukan juga di tempat
lain. Beberapa tumbuhan menyukai kondisi yang hangat, basah, sangat kering,
atau dingin. Ada juga yang menyukai tempat yang terang dengan tanah berpasir,
tetapi tanaman lain tumbuh lebih baik pada tanah liat.
Perubahan sedikit saja dari
lingkungan, dapat mempengaruhi kehidupan tumbuhan. Lobang dangkal di tanah akan
lebih dingin daripada tanah rata di sekelilingnya, karena udara dingin akan
mengendap di tempat yang lebih rendah.
Semua tumbuhan yang tumbuh secara
alamiah di daerah tertentu akan memerlukan jenis tanah dan cuaca yang sama,
tapi ada kalanya kebutuhan itu sedikit berbeda. Setiap jenis menempati tempat
yang khusus dalam masyarakatnya. Suatu tumbuhan mungin mempunyai akar pendek
yang dapat memanfaatkan air dan makanan yang lain mempunyai akar yang dalam
yang mengisap sumber air yang berbeda. Beberapa tumbuhan memerlukan banyak
cahaya, sedangkan yang lainnya tumbuh baik dalam kondisi yang lebih gelap. Dua
jenis yang kebutuhannya persis sama tidak dapat hidup bersama, dan akan
bersaing secara langsung. Jenis yang lebh kuat biasanya akan mendesak dan menyisihkan
jenis yang lain.
1.
Tumbuhan
Gurun
Gurun bukan tempat yang mudah bagi
tanaman untuk tumbuh. Pada beberapa bagian gurun itu, tanah nya terlalu
bergaram, sehingga tidak ada yang dapat tumbuh. Sedang di bagian lain
bukit-bukit pasir berpindah tidak memungkinkan tumbuhan menangcapkan akarnya.
Banyak tempat digurun yang subur dan kaya akan mineral yang diperlukan
tumbuh-tumbuhan, tetapi begitu kering dan kekurangan air.
Umumnya tumbuhan gurun harus
mengumpulkan dan menyimpan sebanyak mungkin air bila hujan. Air ini harus
mencukupi masa kering setelah hujan, yang dapat berlangsung lebih dari satu
tahun. Caranya bermacam-macam. Sangat sedikit air hujan yang dapat menembus
jauh kedalam tanah sehingga banyak tumbuhan yang berakar dangkal untuk menyerap
sebanyak mungkin air tepat dibawah permukaan tanah. Banyak pula yang berdaun
tebal dan berdaging untuk mencegah kehilangan air, atau ditutupi oleh
rambut-rambut halus sebagai perlindungan terhadap angin kering. Contohnya
kaktus yang menyimpan air dalam batangnya yang berdaging. “Daun” yang
sebenarnya adalah duri yang mempunyai permukaan lebih kecil untuk penguapan,
dan menjaga hewanyang merusak lapisan tahan air. Kaktus saguaro raksasa dapat
tumbuh lebih dari 15 meter, menyimpan beratus-ratus persediaan air.
Banyak tumbuhan yang tak berdaging
dapat hidup terus pada musim kering yang panjang dengan menyimpan makanan dan
air dalam umbi, rhizoma atau akar yang mengembung. Perdu dan pohon biasanya
berdaun kecil atau berduri agar tidak banyak kehilangan air,atau meluruhkan
daun-daunnya pada masa kering. Kebanyakan pohon gurun.
Hanya
dapat hidup didaerah-daerah yang mempunyai cadangan air dibawah tanah.
Pohon-pohon itu mempunyai akar yang panjang sekali . akar pohon “mesquite”
dapat mencapai kedalaman sampai 30 meter.
2. Tumbuhan
Daerah Dingin
Pada
iklim dingin tumbuhan diperlambat. Bila suhu turun cukup rendah, aktivitas
dapat berhenti. Tidak ada yang dapat hidup bila membeku. Musim dingin tidak
memungkinkan tumbuhnya kebanyakan tumbuhan. Penyerapan air oleh akar jauh berkurang
bila tanah membeku, tidak dapat menyerap sama sekali. Pohon meranggas mengatasi
masalah “kekeringan karena dingin” dengan meluruhkan daunnya pada musim gugur.
Pertumbuhan berhenti dan pada musim
hidup dari persediaan makanannya. Tumbuhan hijau lestari, yaitu yang daunnya
selalu hijau diiklim dingin mempunyai daun khusus. Seringkali seperti jarum,
menahan pembekuan dan kehilangan air sedikit sekali ketika transpirasi. Karena
daunnya tidak berguguran dapat melakukan fotosintesis sepanjang tahun.
Tetapi
suatu waktu musim dingin sekali sehingga
tidak ada pohon yang dapat tumbuh. Hal ini terjadi pada puncak gunung yang
tinggi dan dekat di kutub. Didaerah pegunungan atau tundra (sekeliling samudra Arktik, dekat kutub utara) didalam tanah
pun selamanya membeku. Ini disebut permafrost,
yang tidak memungkinkan hidupnya tumbuhan berakar dalam. Semak dan
kornifera yang kerdil, seperti pohon “willow” dan bertula kerdil, tumbuh
dibawah lindungan batu besar atau bukit. Kebanyakan tumbuhan yang terdiri dari
tumbuhan menerna bertahunan yang banyak diantaranya menghasilkan bunga berwarna
indah dalam musim panas yang singkat. Umumnya yang sama sekali tahan dingin
adalah lumut dan lumut hati. Tumbuhan ini dalam setahun berada 9 bulan dibawah
salju, yang menutupi nya dari cahaya dan keganasan musim dingin. Tumbuhan ini
dapat hidup dalam musim dingin yang panjang dan gelap dengan makanan yang
disimpan dalam batang atau akarnya. Banyak juga yang tumbuh berupa bantalan
tebal, ini mebantu menghangatkan dan melindungi terhadap angin kencang. Yang
lainnya mempunyai daun dan bunga berwarna gelap untuk menyerap panas.
Diantaranya dapat “membakar” simpanan pasti untuk menghasilkan panas.
Tumbuhan daerah
dingin juga disesuaikan dengan keadaan kering dan mempunyai daun yang tahan
terhadap kehilangan air. Semua anggota suku “primrose” mempunyai selaput lilin
pada daunnya. “alpenrose” mempunyai sisik pada permukaan bawah daunnya. Cara
lain untuk mengurangi kehilangan air terlihat pada bunga “edelweiss”. Daun
bunga nya ditutupi dengan rambut panjang seperti wol.
2.3
Macam Dan Jenis Adaptasi Untuk
Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan.
Adaptasi adalah
kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.
Jenis-Jenis Dan
Macam-Macam Adaptasi
1.
Adaptasi Morfologi
Adaptasi
morfologi adalah penyesuaian perubahan
bentuk tubuh sebagai akibat dari perubahan lingkungan. Sebagai
contoh dapat dilihat
pada tumbuhan gurun atau setengah gurun yang mempunyai bentuk perakaran yang dalam
yang memungkinkan pengambilan cadangan air di bawah tanah, dan pada
rumpun rumpun yang terancam rapar di daerah-daerah serengah kering, yang
membantu menahan air bila ada dari sumber-sumber dalam udara (misalnya embun). Sifat
morfologi selain yang dianggap
menyokong kemampuan hidup tanaman di iklim kering misalnya terdapat rambut pada
daun, berputarnya daun, penyimpanan air dalam umbi dan akar .
2.
Adaptasi
Anatomis
Sebagai contoh suatu tanaman rumput
yang memiliki anatomi daun yang spesifik,dapat mengikat CO2.Stomata tanaman CAM
menutup di siang hari untuk mengurangi kehilangan air.
3.
Adaptasi
Biokimia
Adaptasi biokimia bertujuan untuk
melindungi sel-sel dan jaringan dari kerusakan dan kematian selama keadaan
kering yang berat.Contohnya biji-biji tanaman dari spesies ephemeral mendukung
(mengandung cukup air) untuk perkecambahannya.
2.4
Ekositem
Ekosistem
adalah satauan yang berdiri sendiri yang tersusun atas makhluk hidup dan
lngkungan tidak hidupnya. Sebuah ekosistem bisa sekecil kolam kecil di ngarai yang
kering atau seluas samudera. Tumbuhan
sebagai faktor biotik sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (abiotik).
Parameter lingkungan yang diukur sebagai variabel pendukung dalam
suatu kajian adalah keadaan lahan atau tanah yang meliputi bahan organik
tanah, pH tanah, dan lain-lain.
1. Komponen
Ekosistem
Komponen biotik adalah faktor
hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan.
Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai
konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Komponen biotik juga
meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup
tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi
membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan.
Komponen abiotik adalah faktor tak hidup yang
meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem
adalah sebagai berikut.
1.
Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
2.
Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi
ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga
merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis.
3.
Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem
karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air
diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji, bagi hewan
dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya
transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain,
misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
4.
Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi
organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya
juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan
organisme, terutama tumbuhan.
5.
Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis
organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan
menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
6.
Angin
Angin akan meningkatkan hilangnya
air dan panas dari suatu organisme. Angin berperan dalam menentukan kelembapan,
selain itu angin juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
7.
Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan
kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung
menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi.
Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja
Tumbuhan
sebagai faktor biotik sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan (abiotik).
Parameter lingkungan yang diukur sebagai variabel pendukung dalam
suatu kajian adalah keadaan lahan atau tanah yang meliputi bahan organik
tanah, ph tanah, dan kelengseran tanah dan lain-lain.
2.5 Bioma
Terestrial
Distribusi
geografik dari bioma utama di bumi ini berhubungan dengan iklim utama seperti
temperatur, curah hujan dan fluktasi musim di area tersebut. Pola iklim utama
bumi ini sebagai akibat dari interaksi berbagai faktor, diantaranya sudut
datang sinar matahari, kemiringan akss bumi, pergerakan masa udara, dan variasi
topografi. Bioma dapat dipetakan berdasarkan klimatograf. Overlaping dari bioma mengindikasikan adanya variasi dari pola
musim, seperti curah hujan dan rentang suhu. Berbagai macam biosfer diuraikan
berikut ini.
1.
Hutan
Tropis
Hutan ini dijumpai di dekat ekuator
dengan variasi suhu 25o C. Jika curah hujan melimpah maka terjadilah
hutan hujan tropis yang didomnasi oleh tumbuhan tinggi yang tumbuh rapat.
Dengan demikian, hanya sedikit cahaya yang sampai ke dasar hutan, sebagian
besar tumbuhan selalu hijau, cabang-cabang pohon ditumbuhi liana, akar-akarnya
tidak sampai ke tanah. Tumbuhan tersebut tidak mengambil makanan dari inangnya.
Sebagian besar anggrek dan bromelina adalah epifit. Tanah biasanya gersang dan
tipis dikarenakan tingginya temperatur dan curah hujan sehingga menyebabkan
dekomposisi secara cepat dan perputaran nutrisi untuk kembali ke tumbuhan juga
cepat.
2.
Savana
Padang pasir dijumpai di area dengan curah hujan kurang dari 25 cm/tahun.
Temperatur mungkin panas atau dngi, tergantung lokasinya
Savana merupakan padang rumput di
daerah tropik dan subtropik dengan curah hujan 25-27 cm/tahun. Biasanya savana
memiliki tiga musim yang sangat mencolok perbedaannya, yaitu dingin dan kering,
panas dan kering, serta hangat dan basah.
3.
Padang
Pasir (Desrt)
Oleh karena kekeringan luar biasa di
padang pasir, tumbuhan yang bisa tumbuh adalah sebangsa kaktus yang mampu
menyimpan air dalam jangka waktu panjang. Tumbuhan berbiji dapat dijumpai saat
setelah terjadinya hujan lebat yang langka.
4.
Padang
Rumput
Padang rumput in dijumpai di daerah
dingin dengan curah hujan 50 mm/tahun. Kebakaran merupakan penghalang tumbuhnya
tmbuhan tinggi didaerah ini. Berkat batang sawah tanah (rhizoma), rumput tidak
rusak oleh api yang menghancurkan sebagian besar pohon-pohon dan semak.
5.
Hutan
Temperate
Hutan ini terdapat di suatu area
dengan kelembapan yang cukup sehingga memungkinkan tumbuhnya tumbuhan tinggi,
di samping semak dan herba juga dapat dijumpai disini. Hutan temperate memiliki curah hujan lebi dari
100 cm/tahun. Musim dingin yang sangat dingin selalu bergantian dengan musim
panas yang sangat panas.
6.
Taiga
Taiga merupakan hutan conifer yang ditandai dengan musim
dingin yang sangat tajam dan musim panas yang pendek. Tanahnya tipis dan
bersifat asam. Pertumbuhan conifer
sangat rapat sehingga tidak memungkinkan tumbuhnya tumbuhan lain di permukaan
tanah.
7.
Tundra
Tundra dijumpai dekat kutub utara
dengan ciri temperatur dan curah hujan sangat rendah. Tumbuhan yang mampu
tumbuh adalah lichenes serta lumut, juga dijumpai rumput-rumputan dan tumbuhan
semusim.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Lingkungan
adalah suatu sistem yang kompleks yang terdiri dari sejumlah faktor lingkungan
yang dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok, yaitu lingkungan
abiotik, seperti tanah
atau lahan, cahaya matahari, suhu udara, air, nutrien, hara, dan mineral. Sedangkan lingkungan
biotik yaitu makhluk hidup di sekitarnya. Adaptasi adalah kemampuan atau
kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, untuk dapat
tetap hidup dengan baik. Jenis-jenis dan macam-macam adaptasi yaitu adaptasi
morfologi, adaptasi
anatomis, dan adaptasi biokimia.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell.
2007. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3.
Jakarta: Erlangga. Hal. 103.
Nugroho,
L. Hartanto dan Isserp Sumardi. 2004. Biologi
Dasar. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal 136-138.
Rutland,
jonathan. 1976. Plant Kingdom. Jakarta : PT. Widyadara. Hal 38-43.
Wijana,
Nyoman. 2014. Biologi Dan Lingkungan.
Yogyakarta: Plantaxia. Hal 2.
Woodward,
John dan Jen Green. 2010. Ekologi.
Bandung: Pakar Raya. Hal 28.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar